Hukum Aesthetic Usability

Hukum-hukum UX yang akan disebutkan kali ini sangatlah penting untuk anda simak. ketika seorang UIUX designer dalam mencari kitab suci 🤣 hehe bercanda… engga maksud saya dalam membuat UX dengan benar untuk mempermudah dalam pembuatan produk design yang bagus dan bisa menyesuaikan dengan kebiasaan pengguna. Jadi kali ini saya akan membahas hukum user experience untuk membuat produk yang efisien

Hukum yang pertama yaitu hukum Hick’s Law, hukum ini dikemukakan oleh seoarang psikolog inggris yaitu William Edmund Hick dan Ray Hayman pada tahun 1952, kedua psikolog ini menguji hubungan antara jumlah pemicu yang ada dan waktu reaksi individu terhadap pemicu yang diberikan. secara singkat pada hukum Hick’s Lawmemprediksi bahwa waktu dan upaya yang diperlukan untuk membuat keputusan, meningkat seiring dengan jumlah pilihan. berikut penjelasan hukum Hick’s Law menggunakan ilustrasi

Dalam implementasi user experience, prinsip desain yang diperkenalkan adalah K.I.S.S atau Keep It Short and Simple, dimana prinsip ini menyatakan bahwa kesederhanaan adalah kunci agar sistem bekerja dengan cara terbaik. Hick’s Law sebaiknya digunakan ketika waktu respons memerankan peran yang kritikal. Sedangkan, sebaiknya Hick’s Law tidak digunakan untuk pengambilan keputusan yang kompleks.

Hukum yang kedua yaitu Aestethic Usability Effect fungsi untuk mengetahui kegunaan estetik pada sebuah produk merupakan sebuah hal yang harus diketahui ketika kita melakukan test produk. Unsur estetik pada desain memang sebuah hal yang penting untuk membuat sebuah produk. Tetapi tanpa di bantu oleh UX yang kuat juga akan membuat produk tidak digunakan.

Oleh karena itu seorang user researcher harus menumakan unsur yang mana di dapatkan dengan cara melakukan test produk dengan desain yang sudah ada, ataupun dengan melihat dari kegiatan di dunia nyata yang sering ditemukan kepada target user yang diinginkan. Ketika kita mengetahui bahwa produk yang kita bikin akan digunakan oleh user maka pentingnya sebuah estetik sangatlah dibutuhkan dan hal tersebut dapat ditemukan setelah kita mempertanyakan kepada user yang telah menggunakan produk yang kita miliki.

pada gambar di atas, tampilan yang kanan akan lebih menarik dan jelas untuk dipandang daripada tampilan sebelah kiri. semakin aplikasi estetik, maka aplikasi berpotensi untuk menutupi masalah-masalah kecil/sepele yang ada dalam aplikasi

Lalu hukum yang ketiga yaitu Fitts Law. Hukum Fitts merupakan hukum yang menghitung waktu yang di tempuh ketika menggunakan elemen-elemen yang ada pada halaman desain. Hal tersebut dilakukan dengan memperhitungkan besar dan ukuran elemen yang berada pada papan desain. Dengan menggunakan hukum fitts kita dapat mencoba memikirkan efisiennya sebuah asset pada desain yang kita bikin. Dari jenis ukuran, jarak antar asset dan juga hal-hal lain.Dengan memikirkan hal tersebut akan mempermudah pengguna dalam mengoperasikan user interface yang telah kita desain. Berikut penjelasan Fitts Law dalam gambar ilustrasi :

poin — poin utama dalam hukum Fitts :

Ukuran dan jarak antara asset dari posisi user akan mempengaruhi pengalaman (user experience) dalam mengoperasikan halaman yang kita desain. berikut implikasi untuk UI dan UX dapat dipertimbangkan dengan menggunakan hukum fitts :

Dalam mendesain elemen interaktif yang mana akan digunakan oleh user harus dibedakan dengan elemen yang mati. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membedakan ukuran atau warna. Hal ini akan mempermudah para user untuk membedakan satu sama lain.

Semakin dekat aset atau elemen yang ada pada desain dengan yang lainnya akan mempercepat gerak pengguna dalam pengoperasian. Hal tersebut juga dapat membatasi pengguna untuk tidak keluar dari apa yang di tujukan oleh desainer. Contoh ini dapat dilihat dari penggunaan pengaturan/option atau pengisian form yang mana memiliki alur sendiri dan terpusat pada modul yang telah di desain.

Hukum Jakob merupakan hukum yang mana dapat digunakan dengan sangat mudah untuk dimengerti. Pada hukum ini kita diberi tahu bahwa user akan lebih gampang memahami informasi jika desain user interface yang kita miliki memiliki kesamaan dengan desain lainnya. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa contoh seperti desain dari aplikasi e-money yang memiliki kesamaan letak elemen-elemen desain mereka. Hal ini dikarenakan agar user dapat melihat dan menangkap kegunaan dari elemen tersebut.

Poin - poin utama dari hukum jakobs law

Hukum Jakob juga menyingung nilai semiotika yang di anut oleh target user yang kita miliki. Seperti dasarnya symbol symbol yang sering digunakan ataupun icon-icon yang sering terlihat. Hanya saja dikarenakan ketika kita berselancar di dunia online. Symbol, Icon, ataupun indek yang digunakan sudah menjadi sesuatu yang duniawi dan dapat di ingat oleh para user.

Apa itu hukum pragnanz ? hukum pragnanz adalah prinsip yang membuat orang-orang akan beranggapan suatu gambaran bentuk yang menyerupai menjadi bentuk yang paling sederhana. sederhana yang dimaksud disini adalah jika kita melihat beberapa objek menjadi satu, kita akan melihat objek tersebut menjadi suatu gambaran baru yang lebih sederhana.

Yap.. Terimakasih atas respon yang telah diberikan semoga ilmu yang saya sampaikan bermanfaat 🙏

Related posts:

The following is from THE MATTER OF JOSEPH ARSHAWSKY, SBC-19-C-30255-YDR in the California State Bar Court in 2019. The Bar calls me “Respondent.” By the time this came down, I had not engaged in the…

So you want to start working from home? Great! There are a ton of side hustles you can start right now that can help you transition into a work-from-home lifestyle. Blogging is a great way to share…

Balled fists of my heart pound at my chest from the inside. There is no liberation for the frustration, the anger. The fists pound and then flatten. They grip my rib cage: white-knuckled restraint…